MAKALAH VEKTOR
Jumat, 13 April 2012
0
komentar
BAB I
Memasuki
abad 20, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangatlah pesat. Berbagai
piranti sederhana maupun elektronik telah berhasil dibuat untuk memudahkan
pekerjaan manusia. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih manusia, tidak
lepas atau bahkan sangat bergantung dari keberadaan suatu ilmu, yakni ilmu
Fisika.
Melalui
Fisika, manusia dapat menjelaskan berbagai gejala alam, maupun dapat
memperkirakan gejala alam yang akan terjadi. Manusia juga dapat mendefinisikan
gejala-gejala alam. Sebagai contoh, masalah perahu yang akan menyeberangi
sungai. Jika air sungai tenang, dan arusnya berjalan lambat, perahu dapat
dengan mudah menyeberangi sungai. Tetapi, jika arusnya deras, maka perahu akan
hanyut. Sepintas, masalah ini adalah masalah yang sepele. Namun, dengan Fisika,
hal ini dapat ditelaah, dan menjadi
dasar pemikiran pemecahan masalah-masalah lainnya.
Masalah
perahu di atas, akan sangat mudah dipahami dalam Vektor. Vektor merupakan
besaran yang memiliki besar dan arah (Kamajaya, 2007: 50). Vektor dapat
menyederhanakan dan memecahkan masalah seperti masalah perahu di atas.Jika
dimisalkan posisi perahu semula adalah A, dan tujuannya adalah B, perahu yang
semula arahnya dari A ke B akan tiba di seberang sungai tidak di tujuan
sebenarnya, misalnya C. Akan tetapi, dengan mengerti Vektor, dapat ditemukan
solusi agar perahu tetap tiba di B, yakni dengan mengarahkan perahu ke hulu
untuk mengimbangi aliran sungai.
Dengan
demikian, Vektor merupakan pengetahuan yang sangat penting. Hal itulah yang
melatar belakangi kami untuk menyusun makalah ini, agar nantinya dapat memahami
dan mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan
uraian sebelumnya, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah
perbedaan dari besaran skalar dan besaran vektor ?
2. Apakah
perbedaan dari vektor komponen dan vektor satuan ?
3. Bagaimana menentukan vektor resultan ?
4. Bagaimana
menentukan hasil kali vektor ?
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk
mengetahui perbedaan dari besaran skalar dan besaran vektor
2. Untuk
mengetahui perbedaan dari vektor satuan dan vektor komponen
3. Untuk
mengetahui cara menentukan vektor resultan
4. Untuk
mengetahui cara menentukan hasil kali vektor
Besaran
Skalar adalah besaran yang memiliki besar namun tidak memiliki arah. Sedangkan
besaran Vektor merupakan besaran yang memiliki besar dan arah (Kamajaya,2007:50).
Dalam kehidupan sehari-hari, dapat digambarkan perbedaan dua besaran di atas
secara sederhana.
Misalnya,
massa sebuah batang besi adalah 3 kg. Hal ini tentunya sudah cukup
menggambarkan apapun tentang massa besi. Tidak perlu lagi mengetahui arah untuk
mengetahui massa besi. Massa cukup dinyatakan dengan angka dan satuan. Besaran
inilah yang dimaksud dengan besaran skalar. Contah lain dari besaran skalar
adalah panjang, suhu luas volum, massa jenis, enegi, daya dan lain-lain.
Berbeda
halnya dengan contoh berikut ini. Mobil berpindah sejauh 3 kilometer.
Pernyataan ini belum cukup untuk menjelaskan perpindahan mobil. Pertanyaan yang
muncul adalah, kemana mobil tersebut berpindah ? apakah ke barat, ke timur atau
ke selatan ? Ketika kita mendorong lemari dengan gaya 1000 N sehingga bergerak,
maka pernyataan itu juga belum cukup untuk menjelaskan gaya yang diberikan. Hal
ini dikarenakan arah gaya dorong menentukan ke arah mana meja bergerak.
Pertanyaan yang muncul adalah Kemanakah arah gaya dorong 1000 N yang diberikan ? Besaran yang seperti inilah
yang disebut dengan besaran vektor. Contoh lain dari besaran vektor adalah
kecepatan, percepatan, momentum, impuls, kuat medan listrik dan kuat medan
magnet.
Setiap
vektor dapat diuraikan menjadi 2 vektor yang saling tegak lurus
(Kanginan,2002:77). Pada koordinat kartesian, vektor dapat diuraikan ke arah
sumbu x, sumbu y dan sumbu z jika 3 dimensi. Vektor-vektor hasil penguraian
inilah yang disebut dengan vektor komponen. Vektor yang terletak di sumbu x,
disebut dengan vektor komponen sumbu x, dan vektor yang terletak di sumbu y
disebut dengan vektor komponen sumbu y. Besar dari vektor komponen tergntung
dari vektor bersangkutan, tetapi arahnya selalu diketahui dan konstan.
Vektor satuan (unit
vector) adalah vektor yang besarnya satu satuan(Istiyono,2004:32). Vektor
satuan berfungsi untuk menyatakan arah dari vektor dalam ruang, dimana vektor
satuan arahnya sejajar sumbu koordinat, dan pertambahannya juga sejajar sumbu
koordinat. Dalam koordinat kartesian xyz, vektor satuan biasanya dilambangkan
dengan vektor satuan i untuk sumbu x
positif, vektor satuan j untuk sumbu
y positif dan vektor satuan k, untuk
3 dimensi. Jika dituliskan, vektor satuan pada koordinat kartesian dinyatakan
dengan
,
,
atau
A,
B,
C.
Untuk
lebih jelasnya, suatu vektor A dapat dinyatakan sebagai berikut :
Pada persamaan di atas,
A merupakan
vektor satuan dari vektor
.
Perbedaan
dari kedua vektor terlihat jelas melalui gambar dan penjelasannya berikut ini:
Gambar
1 : Vektor
Berdasarkan penjumlahan vektor,
Vektor diatas dapat ditulis dan dinyatakan dalam vektor-vektor komponennya
=
X +
Y
|
Untuk memudahkan analisis,
digunakan v
ector satuan yang nilainya satu satuan pada
koordinat kartesian. Seperti ulasan sebelumnya, vektor satuan i untuk sumbu x,
dan vektor satuan j untuk sumbu y. Vektor F di atas dapat dinyatakan dalam vektor
satuan.
=
Xi +
Yj
|
Dengan
demikian, jelaslah perbedaan vektor
komponen dan vektor satuan.
Untuk
menentukan vektor resultan, terdapat 2 metode, yakni metode grafis dan metode
analitis. Metode grafis dapat dibagi menjadi 3 metode yakni metode segitiga,
metode jajar genjang dan metode polygon. Metode analitis juga dapat dibagi
menjadi 3, yakni metode sinus, metode kosinus dan metode vektor komponen. Metode
vektor yang lazim digunakan adalah metode jajar genjang untuk menentukan
resultan 2 buah vektor dan metode vektor komponen untuk menentukan resultan
banyak vektor.
Seperti yang sudah diulas sebelumnya,
metode jajar genjang digunakan untuk menentukan resultan 2 buah vektor. Jadi
satu lukisan, yang nantinya akan berbentuk seperti jajar genjang, hanya dapat
melukiskan 2 buah vektor. Aturan menentukan vektor resultan dengan metode jajar
genjang adalah sebagai berikut.
1. Lukis
vektor pertama dan vektor kedua dengan titik pangkal berimpit
2. Lukis
sebuah jajar genjang dengan dengan kedua vektor sebagai sisinya
3. Vektor
Resultan adalah diagonal jajar genjang yang titik pangkalnya sama dengan titik
pangkal kedua vektor (Kanginan, 2002:68)
F1
|
F2
|
R
= F1 + F2
|
|
Gambar 2 : Metode Jajar Genjang
|
Bila
α = ( F1, F2) = sudut antara vektor gaya F1
dan F2, maka
R
=
=
y
|
x
|
z
|
V2
|
V1
|
V3
|
Gambar 3: Penggunaan Metode Vektor
Komponen
|
1. Uraikan
vektor ke dalam komponen-komponennya, ke dalam x, y,z, seperti gambar di atas
2.
Rx =
Vx = V1x + V2x + V3x
Ry = ∑Vy
= V1y + V2y + V3y
Rz = ∑Vz = V1z
+ V2z + V3z
|
3. Besar
vektor resultan R dinyatakan dengan :
R
=
α
|
C
|
B
|
A
|
Gambar 4: Arah Hasil kali perkalian
vektor
|
= AB sin α
|
Ada hal yang perlu diperhatikan dalam
perkalian vektor yakni:
1. Nilai
0o≤α≤180o sehingga nilai sin α pastilah positif, sehingga
nilai C selalu positif
2. Perkalian
silang bersifat antikomutatif, dimana
A x B≠ B x A;A x B = -B x A.Dalam vektor satuan, misal i x j = k, maka j x i =
-k.
3. Jika
2 vektor saling tegak lurus , sudut apit
90o maka:
= A B Sin α = A B Sin 90o ; sin 90o
= 1 ;
= A B, dalam vektor satuan dapat ditulis
dengan : i x j = k, j x k = i, dan k x i = j.
4. Jika 2 vektor segaris kerja, searah yang
membentuk sudut 0o, ataupun berlawanan yang membentuk sudut 180o,
hasil perkalian silangnya sam dengan nol.
Berdasarkan
uraian di atas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yakni
1. Perbedaan
besaran scalar dan besaran vektor adalah, besaran vektor memiliki arah sedangkan besaran scalar tidak memiliki arah.
2. Perbedaan
vektor satuan dan vektor komponen adalah vektor satuan merupakan vektor yang
bernilai satu satuan pada koordinat kartesian, sedangkan vektor komponen adalah
vektor uraian atau proyeksi tegak lurus suatu vektor pada sumbu xyz koordinat
kartesian.
3. Cara
menetukan vektor resultan ada 2 cara, yakni metode jajar genjang untuk 2
vektor, dan metode vektor komponen untuk 2 atau lebih vektor.
4. Cara
menetukan hasil kali vektor, yakni dengan perkalian silang, yang nilainya AB
sin α.
Adapun
saran yang dapat penulis berikan adalah perlunya pengaplikasian dari
pengetahuan tentang vektor ini di masyarakat luas, untuk memudahkan pekerjaan
masyarakat pula tentunya, sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan
taraf hidup bangsa
Istiyono,
Edi.2004.Fisika untuk SMA Kelas X.Jakarta
: Intan Pariwara
Kanginan,
Marthen.2002.Fisika untuk SMA Kelas X.
Jakarta : Penerbit Erlangga
Kamajaya.2007.Cerdas Belajar Fisika.Bandung : Grafindo
Media Pratama
Tipler,
Paul A.1998.Fisika untuk Sains dan Teknik.
Jakarta : Penerbit Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar