Lelaki Bangsat
Jumat, 13 April 2012
0
komentar
Seorang gadis berusia 20-an menemui dr. Tomi, seorang dokter pakar jiwa.
"Dokter, saya merasa
amat marah pada pacar
saya sehingga saya memanggilnya lelaki bangsat. Ada kalanya
saya rasa
dia keterlaluan,
dan ada kalanya
pula saya rasa
memang patut saya memanggil dia seperti itu.." "Hmm..
panggilan itu
memang hinaan yg agak melampaui batas untuk seseorang.. tapi, mungkin kamu punya
sebab tersendiri
sehingga memangilnya demikian.
Ceritakanlah
kpd saya agar saya dapat membantu.."
"Ya memang ada.. pd satu malam kami berduaan dalam mobil di tepi pantai.
Dia pegang tangan saya." "Dia pegang tangan kamu seperti ini?" dr Tomi memberi contoh.
"Ya. seperti
yg dokter lakukan"
"Kalau hanya ini, tidak sepatutnya dia
dipanggil bangsat
dong. Itu tandanya
dia
tidak mau berpisah dgn kamu..."
"Kemudian dia merapatkan badannya k epada saya dan memeluk bahu saya..." "Dia lakukan
seperti inikah?"
"Ya. seperti inilah dia peluk
saya dokter.."
"Itu bukan bangsat, itu tandanya dia mau sentiasa berdampingan dgn kamu"
kata dr Tomi.
"Kemudian dia cium saya.." "Dia cium kamu seperti ini
?"
"Ya. Ciumannya sama
seperti yg dokter
lakukan."
"Kalau sekadar ciuman seperti ini, masih belum boleh dipanggil bangsat dong, itu tandanya dia sayang kamu, toh?"
"Kemudian dia memasukkan tangannya kedalam baju saya & meraba2 buah dada saya dokter.."
"Dia lakukan seperti ini kah?"
"Ya, seperti yg dokter
lakukan
inilah cara dia memperlakukannya.." "Itu bukan
bangsat, itu tandanya
dia mau membelai diri kamu.."
"Kemudian dia menanggalkan semua pakaian saya satu persatu.."
"Adakah kamu membantah tindakannya?"
"Tidak, saya merelakannya sebab saya sayang dia.." "Dia
tanggalkan
pakaian kamu
seperti ini ?"
"Ya, sampai
saya telanjang bulat seperti ini dokter..."
"Itu masih belum layak dipanggil bangsat, karena dia sebetulnya
ingin mengenali
diri kamu
seutuhnya"
"Kemudian dia mencumbui saya lalu melakukan hubungan seksual dgn saya dok..."
"Dia lakukan seperti yg kita lakukan tadi kah?" "Ya. Memang
itulah yg dia lakukan ketika itu"
"hmm, itu juga masih belum boleh dipanggil bangsat. Itu tandanya
dia memerlukan
kamu
dong!"
"Tapi kemudian dia memberitahu saya bahwa dia sebenarnya mengidap AIDS" "HAH?? BRENGSEK!! DIA..MEMANG .. BANGSAT!!.. BANGSAAATTT!!!!..
LELAKI BAAANGSAAAAAAAATTTTTT!!!!!!!!......"
0 komentar:
Posting Komentar