6 Fakta Hasil Penelitian Tentang Perselingkuhan Pria
Senin, 07 Mei 2012
0
komentar
Adalah
penasehat pernikahan M Gary Neuman yang berhasil menyibak misteri
perselingkuhan laki-laki. Ia telah meneliti 200 pria yang mengaku
berselingkuh dan yang tidak. Berikut hasil penelitian Neuman.
1. Selingkuh karena alasan emosional.
Riset menunjukkan 48 persen laki-laki mengatakan ketidakpuasan
emosional sebagai alasan utama berselingkuh. Banyak yang menyatakan
perselingkuhan selalu berkaitan dengan seks. Hanya delapan persen pria
yang mengatakan bahwa ketidakpuasan seks menjadi penyebab utama.
“Selebihnya
lebih ke emosional. Sama seperti perempuan, pria juga ingin dihargai.
Lelaki juga ingin dimengerti bahwa ia selalu berusaha membahagiakan dan
menyenangkan pasangan. Ketika kepuasan emosional itu tidak didapat dari
pasangan, ia mencari perempuan lain yang bisa memenuhi kehampaan
jiwanya,” kata Neuman.
2. Pria merasa bersalah ketika selingkuh.
Sebanyak 66 persen pria merasa bersalah ketika sedang berselingkuh.
Sedangkan 68 persen pria yang berselingkuh tidak pernah membayangkan
sebelumnya, dan tidak mengharapkan perselingkuhan terjadi. Jadi jangan
dikira ia merasa bebas berselingkuh. Bisa jadi ia malah membayangkan
Anda ketika sedang bermesraan dengan selingkuhannya. Menurut Neuman,
perasaan bersalah saja tidak cukup membuat pria berhenti berselingkuh.
“Laki-laki paling jago membagi perasaannya. Mereka bisa menahan emosi
dan baru menghadapi perasaan itu di kemudian hari,” kata Neuman.
Neuman
mengingatkan, meski si dia berjanji untuk tidak selingkuh, bukan
berarti ia tidak akan berselingkuh selamanya. Saat ini mungkin tidak,
tapi entah esok, lusa atau mungkin tahun depan ia akan mulai
memikirkannya.
3. Pria berselingkuh terpengaruh teman.
Sebanyak 77 persen pria yang berselingkuh mempunyai teman dekat yang
juga selingkuh. Pesan orangtua agar tidak salah dalam bergaul ternyata
ada benarnya. Menurut penelitian Neuman, bergaul dengan teman yang
sering selingkuh, membuat si dia berpikir selingkuh itu sesuatu yang
normal. Tapi, alasan ini tidak lantas membuat Anda melarang si dia
berteman. Anda boleh saja meminta pengertiannya untuk tidak ikut dalam
acara di mana banyak kesempatan berselingkuh. Anda dan dia perlu lebih
sering berkumpul dengan teman yang berkomitmen setia dalam hubungan dan
keluarga.
4. Pria bertemu WIL di tempat kerja.
Sebanyak 40 persen pria bertemu wanita idaman lain (WIL) di tempat
kerja. Perempuan yang menjadi idaman lain pria biasanya gemar memuji,
mengagumi, dan mengapresiasi prestasi kerjanya. Nah, inilah pentingnya
pasangan saling menghargai. Anda bisa mengetahui perempuan lain yang
mengagumi pasangan dari seberapa sering ia menyebut satu nama rekan
kerja perempuan dibandingkan pria. Apalagi jika ia mengingau namanya.
Apa yang bisa dilakukan? Bicarakan. Diskusikan mengenai batasan apa yang
boleh dan tidak boleh dilakukan dengan rekan kantor berlawanan jenis.
Misalnya dengan siapa ia lembur, siapa yang menemaninya dinas ke luar
kota atau hal lainnya yang bisa disepakati berasama pasangan.
5. Tidak semua WIL lebih menarik secara fisik.
Hanya 12 persen pria yang mengatakan bahwa WIL lebih menarik secara
fisik ketimbang pasangannya. Sebenarnya, si dia tidak berpikir untuk
berselingkuh agar mendapat seks yang lebih baik dengan perempuan yang
lebih seksi. Pria berselingkuh untuk mengisi kekosongan emosionalnya.
Jika pria merasa nyaman dengan perempuan lain, barulah seks mengiringi.
“Jika
cemas pasangan berselingkuh, jangan terlalu fokus tentang hal itu.
Justru bangunlah hubungan yang lebih baik dengan pasangan. Namun jangan
mengesampingkan seks. Karena itu adalah salah satu cara pria
mengekspresikan rasa cinta,” saran Neuman.
6. Pria tak langsung berhubungan seks dengan selingkuhannya.
Hanya enam persen laki-laki yang langsung berhubungan seks dengan
selingkuhannya. Sementara 73 persen pria memerlukan waktu sekitar satu
bulan. Ia akan lebih dahulu mencari tahu tentang perempuan tersebut dan
meyakinkan perasaannya. Jadi, sebelum perselingkughan benar-benar
terjadi, Anda masih punya waktu untuk mencegahnya. (Chic/Precilia
Meirisa)
a
sumber: kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar