Benua Terpecah Pada Zaman Dahulu
Kamis, 03 Mei 2012
0
komentar
Kemudian
karena suatu alasan yang masih belum diketahui pasti, benua-benua
pecah dan mulai hanyut dalam arah yang berlawanan. Teori selanjutnya
mengatakan bahwa benua-benua akan terus melayang sampai mereka bertemu
lagi, dalam konfigurasi yang berbeda. Di yakini oleh beberapa ahli
bahwa pangea memilik karakteristik yang sama dengan Antartica sekarang.
Jadi
benua pada jaman dahulu di ibaratkan sebuah batu apung yang bergerak
karena adanya pergerakan lempeng di bagian bawah kulit bumi ini. Pangea
mulai memecahkan diri nya menjadi benua (daratan) yang lebih kecil yang
bernama Laurasia (membentuk daratan belahan selatan seperti amerika
latin, Afrika, India, Antartika, Australia, Selandia baru, New guenea
dll) dan Gondwanaland (membentuk daratan belahan utara seperti Amerika
dan Eropa) selama periode Jurassic (jaman dinosaurus).
Sedangkan
pada akhir periode Cretaceous benua benua yang ada sudah sama dengan
apa yang kita lihat hari ini (5 benua). Pada saat benua Pangea
terbentuk, daratan daratan yang menjadi benua sekarang memiliki daratan
penghubung (jembatan benua) yang menghubungkan benua Amerika bagian
selatan (latin), Afrika, India, Australia dan Antartika.
Pertanyaan
nya sekarang adalah, bila kerak kulit bumi ini terus bergerak sampai
hari ini, maka berapa kecepatan nya? oke, jadi begini, benua yang kita
diami sekarang ini bergerak sangat lambat (dan tak bisa dirasakan oleh
kita yang berdiri diatasnya), pergerakan lempeng lempeng benua ini tiap
tahun nya mencapai 1.5 inchi/tahun bahkan lebih lambat dari
pertumbuhan kuku jari tangan kita pertahun nya.
Dan
dengan ini jelas dibutuhkan ber juta juta tahun bagi daratan benua itu
untuk bergerak berjauhan dan membentuk benua yang ada sekarang.
Dan
tanpa kita sadari pun sekarang benua benua kita telah “bertumbukan”
dan proses nya telah berlangsung selama beberapa juta tahun, daratan
Afrika telah bertumbukan dengan daratan benua Eropa. Italia, Yunani dan
hampir semua kota di bagian Mediteranian merupakan bagian dari alur
lempeng Afrika, dan itu telah tercatat pergerakan nya dalam 40 juta
tahun terakhir (menurut data geologist).
Tanda-tanda
lain pergerakan tersebut adalah Gunung Alpen Swiss dan pegunungan
Pyrenees telah saling mendorong, sehingga menyebabkan gempa bumi yang
terkadang menyerang wilayah bagian Yunani dan Turki. begitu pula
Australia yang diramalkan kedepan nya bila diperhitungkan dengan
pergerakan lempeng bumi tersebut, maka Australia akan terus bergerak ke
arah Utara hingga membentur Asia Tenggara. begitu pula dengan benua
lain seperti benua Amerika.
Awal
terbentuknya Samudera besar di bumi ini juga di pengaruhi oleh Pangea.
Setelah perpisahan (partisi pangea) tersebut muncullah samudera yang
diperkirakan terbentuk 180-200 juta tahun yang lalu yaitu Samudera
Atlantik tengah antara barat laut Afrika dan Amerika Utara serta
Samudera Hindia barat daya antara Afrika dan Antartika.
Jadi
sangat dimungkinkan bila ini terus terjadi, maka bumi (benua) kita ini
sedang dalam proses untuk menjadi “pangea” selanjutnya, karena bukti
bukti penelitian memang menunjukkan hal tersebut. Jadi kurang lebih 250
tahun lagi Bumi ini bisa jadi tak berbentuk lagi seperti sekarang ini
demikian penilitian yang di lakukan pihak NASA (Pangea Ultima).
Selain
membentuk Samudera, karena teori nya dulu benua kita saling terhubung,
maka saat benua ini terpecah pecah menjadi sekarang ini, juga membawa
karakteristik vulkanis yang serupa, seperti terbentuknya “ring of fire”
atau cincin api yang melingkar dari Peru, terus memanjang hingga ke
Meksiko, sepanjang pantai timur Amerika (los angeles), Alaska, Jepang,
lalu Piliphina, Indonesia, kepulauan di Pasifik, dan berakhir di
Selandia baru.
Bumi
tidak permanent, dalam arti, permukaan planet kita selalu dalam
keadaan bergerak yang di akibatkan oleh lempengan. Sejak tahun 1960-an,
peneliti mulai mempelajari pergerakan dari benua-benua, sebuah proses
yang dinamakan plate tectonics. Dengan mempelajari plate tectonic,
peneliti juga mengerti, bagaimana dan darimana asal gempa bumi itu bisa
terjadi
Bumi bagaikan puzzle (lempeng), bukan seperti kulit jeruk bali
Peneliti, mengandaikan Bumi seperti telur yang retak. Dimana pecahan-pecahan itu disebut tectonic plate. Diatas
plate/pecahan ini, ada benua yang kita tempati. Plate atau pecahan ini
lah yang terus bergerak perlahan terkadang bergerak menabrak
plate/pecahan yang lain, atau bahkan bergerak menjauhi plate/pecahan
yang lain. Terkadang, sebuah benua, bisa terletak diatas/diantara dua
plate/pecahan. Ketika pecahan ini bergerak menjauh, maka akan
menyebabkan benua diatasnya terpisah.
Tectonic
plate/ pecahan tectonic, akan mengakibatkan gempa bumi, ketika mereka
bergerak. Dibawah plate/pecahan, terdapat gunung bawah air yang
mengeluarkan semburan batu panas keatas. Terkadang, semburan ini keluar
dengan tekanan yang sangat tinggi. Tekanan ini yang menyebabkan kita
merasakan gempa bumi
Gempa
bumi juga dapat disebabkan apabila terdapat dua plate/pecahan yang
bergerak menjauhi satu sama lain. Tekanan yang disebabkan karena
gerakan yang berlawanan inilah yang menyebabkan gempa bumi. Gerakan yang
berlawanan ini juga menyebabkan permukaan diatasnya (daratan/benua)
terpisah.
Salah
satu contoh daerah yang terletak diantara dua plate/pecahan adalah
California. California terletak diatas pasific plate, dan North
American plate. Peneliti mengatakan, Pasific plate bergerak kearah barat
laut, sedangkan North American plate, bergerak kearah tenggara.
Teori
mengenai tectonic plate ini dimulai oleh seorang peneliti Jerman,
Alfred Wegener. Ia mengemukakan bahwa, benua-benua bergerak dan sampai
sekarang masih bergerak
Dia
mengatakan ide ini ketika menemukan bahwa garis pantai Amerika Selatan
dan Afrika dapat ’cocok’ apabila dipasangkan seperti puzzle. Dia
menduga, bahwa dulu dua benua itu adalah satu, namun kemudian terpisah
Alfred
Wegener, berteori bahwa dulu, Bumi terdiri dari satu benua besar yang
bernama Pangaea. Wegener juga menemukan fosil sebuah tanaman yang mirip
didaerah berbeda: Afrika, Amerika Selatan, India, Australia, dan
Antartica. Dia juga menemukan pegunungan yang mirip: di Afrika Selatan
dan di Argentina. Penemuan ini semakin mendukung idenya
Dua
peneliti lain, Harry Hess dan Robert Dietz, mendukung ide Wegener.
Mereka juga berteori bahwa lantai laut Atlantic, bergerak beberapa cm
setiap tahunnya.
Inti
kata, peneliti mempercayai bahwa dulunya Bumi itu terdiri dari 1
benua. Namun karena pergerakan tectonic plate, benua tersebut terpisah.
Dan dipercayai, sampai sekarang benua-benua masih bergerak dengan
sangat lambat, sehingga tidak disadari manusia
Dengan bukti:
* bahwa ada kemiripan garis pantai 1 benua dengan yg lain
* Ada kemiripan flora dan fauna dari 1 benua dg benua lain (diduga dl mereka mempunyai habitat yg sama)
* Teori tectonic plate –> lantai laut bergerak –> mereka juga percaya bahwa ini adalah penyebab gempa bumi
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Pangae
0 komentar:
Posting Komentar