Daniel Suelo Telah Hidup Selama 12 Tahun Tanpa Uang
Senin, 07 Mei 2012
0
komentar
Pernahkah
Anda membayangkan untuk hidup di zaman sekarang tanpa uang? Mungkin
Anda akan berpikir bahwa saya menanyakan pertanyaan konyol. Tentu saja
tidak mungkin untuk hidup tanpa uang di zaman sekarang ini. Namun,
saya akan menunjukkan pada Anda bukti nyata
bahwa hidup tanpa uang bukanlah hal yang mustahil.
Daniel
Suelo, seorang pria berusia 51 tahun telah memilih
untuk hidup tanpa uang. Ia telah meninggalkan duniawi dan beralih
untuk hidup di alam bebas. Ia tinggal di dalam sebuah gua yang berada
di gurun Utah, Amerika.
Berawal pada tahun 2000, dimana terjadi
krisis ekonomi secara besar – besaran di Amerika. Ia kemudian memutuskan
untuk meninggalkan $30, uang terakhir yang dimilikinya di
sebuah kotak telepon umum. Setelah meninggalkan uangnya, ia pun segera
berjalan ke padang gurun Moab, Utah. Sejak saat itu, ia bertekad
untuk hidup mengembara tanpa uang sepeser pun. Temannya menganggap
bahwa Suelo sudah gila.
Lahir dalam sebuah keluarga yang
memiliki pandangan ultra-konservatif fundamentalis, membuat Suelo
menjadi orang yang sangat agamawi ketika ia tumbuh dewasa. Namun,
ketika masuk ke perguruan tinggi, pandangannya mulai terbuka. Suelo
memeriksa kembali keyakinannya dan memutuskan bahwa uang adalah suatu
hal yang menimbulkan kesenjangan antara orang kaya dan miskin. Di
dunia kapitalis modern ini, segala sesuatunya diukur dengan uang. Kaya
dan miskin, dinilai dari uang yang dimiliki seseorang. Hal
itu membuat Suelo muak. Menurutnya,
dunia kapitalis ini membuat masyarakatnya bersifat konsumerisme.
Sehingga di zaman modern ini, dunia kita dipenuhi oleh orang -
orang yang tamak dan serakah. Suelo sendiri
mengatakan bahwa sebenarnya gaya hidup masyarakat Amerika
sudah menjadi gaya hidup yang konsumerisme. Dan
jika semua orang hidup dengan gaya hidup seperti itu, maka
dunia akan benar – benar runtuh, bahkan lebih cepat dari yang Anda duga.
Pemikiran seperti itulah yang akhirnya membuat Suelo
memutuskan untuk meninggalkan duniawi.
Ia akhirnya menemukan sebuah gua di tepi tebing di Taman Nasional Arches, Utah. Lalu Suelo pun membangun rumahnya di
dalam gua yang berdimensi 200 m x 50 m itu dan telah tinggal di sana
selama 12 tahun. Gaya hidupnya berubah total saat itu. Ia mencari makan
dengan berburu, minum dari mata air,
mandi di sungai dan membuat tempat tidurnya sendiri.
Namun,
gaya hidupnya yang sederhana
ini telah menjadi inspirasi bagi banyak masyarakat Amerika yang
mengalami krisis ketika keadaan perekonomian Amerika
mulai terperosok jatuh. Salah satunya adalah Mark Sundeen, sahabat
Suelo. Pada awalnya, Sundeen menganggap Suelo sudah gila pada tahun 2000
ketika Suelo memutuskan untuk tinggal di gua. Namun, setelah Sundeen
mengalami kejatuhan ekonomi pada tahun 2008, ia mulai mempertimbangkan
kehidupan Suelo. Akhirnya, Sundeen pun
bertekad untuk mengikuti jejak Suelo. Sundeen mengikuti Suelo,
dan sejak itu, Sundeen mulai menulis sebuah buku mengenai kehidupan
Suelo. Buku biografi gaya hidup Mark Suelo yang ditulis oleh Mark
Sundeen berjudul ”The Man Who Quit Money”.
Sundeen
menuliskan bahwa Suelo pada awalnya hidup dengan cara
berburu makanan sendiri dan bergantung pada kemurahan hati orang lain.
Ia tidak usah membayar pajak, bahkan Suelo pun
tidak menerima bantuan apapun dari pemerintah.
Di dalam buku yang
ditulis Sundeen, Suelo berkata,”Filosofi saya adalah dengan menggunakan
apa yang diberikan dengan kemurahan hati atau yang sudah dibuang oleh
orang lain.” Suelo menambahkan bahwa di dunia kapitalis Amerika
sekarang, masyarakat Amerika dirancang sedemikian rupa agar tergantung
pada uang. Mereka dipaksa untuk memiliki uang dan menjadi bagian
dari dunia kapitalis. Hidup di luar dari itu adalah ilegal. Berbekal
pemikiran dan filosofi tersebut, Suelo pun
akhirnya meninggalkan tidak hanya uang saja, tapi juga SIM
dan paspornya. Suelo pun mengubah namanya dari Shellabarger
menjadi Suelo. Suelo adalah bahasa Spanyol yang berarti `soil` atau
tanah.
Sejak saat itu Suelo telah tinggal di luar rumah, berkemah
di padang gurun, tinggal di gua, dan menghabiskan malam di rumah orang
asing. Dan akhirnya Suelo memutuskan untuk menetap di gua yang terletak
di tepi tebing Taman Nasional Arches. Di dalam gua tersebut, Suelo
membuat tempat tidur dari batu, mengais makanan, minum dari mata air dan
mandi di sungai.
Setiap pendaki yang singgah disambut untuk tinggal bersamanya. Di sana, Suelo berbagi ‘rumah’, buku-bukunya dan bunga liar serta bibit kaktus yang dia makan dengan para pendaki yang singgah.
Setiap pendaki yang singgah disambut untuk tinggal bersamanya. Di sana, Suelo berbagi ‘rumah’, buku-bukunya dan bunga liar serta bibit kaktus yang dia makan dengan para pendaki yang singgah.
Suelo
mempunyai tujuan hidup yang berbeda dari orang lain, yaitu
dengan menerima sesedikit mungkin dan memberi dengan sebanyak mungkin.
Suelo ingin meninggalkan jejak ekologis hanya sedikit, namun memberikan
kontribusi yang besar bagi dunia ini. Demikian pengakuan Suelo
kepada salah satu sahabatnya, Damian Nash, The Atlantic.
Suelo hanya mengambil barang - barang yang sudah dibuang oleh orang lain, dan kemudian ia mendaur ulang barang tersebut. Seperti sepeda di atas yang ia daur ulang kembali.
Suelo
telah tinggal selama lebih dari satu dekade di padang gurun yang jauh
dari keramaian. Di sini, ia bisa menikmati kesendiriannya.
Gambar di atas adalah beberapa barang milik Suelo di dalam rumah gua nya yang minimalis.
kembali ke alam, inilah kompor yang digunakan oleh Suelo untuk memasak hasil buruannya.
Daniel Suelo bersama dengan temannya, Mark Sundeen tinggal bersama di Utah.
Sumber : http://jadiberita.com/2012/05/06/daniel-suelo-telah-hidup-selama-12-tahun-tanpa-uang/
0 komentar:
Posting Komentar