PENTINGNYA PERAN PEMUDA DAN MAHASISWA TERHADAP KEMAJUAN BANGSA
Selasa, 01 Mei 2012
0
komentar
Didasari atau tidak, pemuda sejatinya memiliki peran dan fungsi
yang strategis dalam akselerasi pembangunan termasuk pula dalam proses
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemuda merupakan aktor dalam
pembangunan.
Baik buruknya suatu Negara dilihat dari kualitas
pemudanya, karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan
Negara. Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk
membangun bangsa dan negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat
nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi
untuk bersaing secara global. Pemuda juga perlu memperhatikan bahwa
mereka mempunyai fungsi sebagai Agent of change, moral force and sosial
kontrol sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi masyarakat.
Pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol
sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional.
Peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral diwujudkan dengan
menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak pada setiap
dimensi kehidupan kepemudaan, memperkuat iman dan takwa serta ketahanan
mental-spiritual, dan meningkatkan kesadaran hukum. Sebagai kontrol
sosial diwujudkan dengan memperkuat wawasan kebangsaan, membangkitkan
kesadaran atas tanggungjawab, hak, dan kewajiban sebagai warga negara,
membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan penegakan hukum,
meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan publik, menjamin
transparansi dan akuntabilitas publik, dan memberikan kemudahan akses
informasi.
Sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan
pendidikan politik dan demokratisasi, sumberdaya ekonomi, kepedulian
terhadap masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi, olahraga, seni, dan
budaya, kepedulian terhadap lingkungan hidup, pendidikan kewirausahaan,
serta kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.
Peran penting pemuda telah tercatat dalam sejarah
perjuangan bangsa Indonesia yang dimulai dari pergerakan Budi Utomo
tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, proklamasi kemerdekaan tahun 1945,
pergerakan pemuda, pelajar, dan mahasiswa tahun 1966, sampai dengan
pergerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang meruntuhkan kekuasaan Orde
Baru selama 32 tahun sekaligus membawa bangsa Indonesia memasuki masa
reformasi. Fakta historis ini menjadi salah satu bukti bahwa pemuda
selama ini mampu berperan aktif sebagai pionir dalam proses perjuangan,
pembaruan, dan pembangunan bangsa.
Dalam proses pembangunan bangsa, pemuda merupakan
kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan sebagai perwujudan
dari fungsi, peran, karakteristik, dan kedudukannya yang strategis dalam
pembangunan nasional. Untuk itu, tanggung jawab dan peran strategis
pemuda di segala dimensi pembangunan perlu ditingkatkan dalam kerangka
hukum nasional sesuai dengan nilai yang terkandung di dalam Pancasila
dan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dengan berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, kebangsaan,
kebhinekaan, demokratis, keadilan, partisipatif, kebersamaan,
kesetaraan, dan kemandirian.
Dalam sejarah pergerakan dan perjuangan bangsa Indonesia,
pemuda selalu mempunyai peran yang sangat strategis di setiap peristiwa
penting yang terjadi. Ketika memperebutkan kemerdekaan dari penjajah
belanda dan jepang kala itu, ketika menjatuhkan rezim Soekarno (orde
lama), hingga kembali menjatuhkan rezim Soeharto (orde baru), pemuda
menjadi tulang punggung bagi setiap pergerakan perubahan ketika masa
tersebut tidak sesuai dengan keinginan rakyat. Pemuda akan selalu
menjadi People make history (orang yang membuat sejarah) di setiap
waktunya. Pemuda memang mempunyai posisi strategis dan istimewa. Secara
kualitatif, pemuda lebih kreatif, inovatif, memiliki idealisme yang
murni dan energi besar dalam perubahan sosial dan secara kuantitatif,
sekitar 30-40 % pemuda dari total jumlah penduduk Indonesia dalam
kisaran umur 15-35 tahun dan akan lebih besar lagi jika kisaran menjadi
15-45 tahun.
Saya melihat bahwa pemuda akan lebih bersifat kreatif
untuk melakukan pergerakan ketika kondisi atau suasana di sekitarnya
mengalami kerumitan, terdapat banyak masalah yang di hadapi yang tidak
kunjung terselesaikan. Di satu sisi, ketika suasana di sekitarnya
terlihat aman dan tentram tidak ada masalah serius yang dihadapi, pemuda
akan cenderung diam/pasif, tidak banyak berbuat, lebih apatis dan
mempertahankan kenyamanan yang dirasakan. Padahal baik dalam kondisi
banyak permasalahan ataupun kondisi tanpa masalah serius, pemuda
dituntut lebih banyak bergerak dalam membuat perubahan yang lebih baik,
lebih produktif dan lebih kreatif dalam memikirkan ide-ide perubahan
untuk bangsa yang lebih baik.
Saya melihat kondisi pemuda Indonesia saat ini, mengalami
degradasi moral, terlena dengan kesenangan dan lupa akan tanggung jawab
sebagai seorang pemuda. Tataran moral, sosial dan akademik, pemuda
tidak lagi memberi contoh dan keteladanan baik kepada masyarakat sebagai
kaum terpelajar, lebih banyak yang berorientasi pada hedonisme
(berhura-hura), tidak banyak pemuda yang peka terhadap kondisi sosial
masyarakat saat ini, dalam urusan akademik pun banyak mahasiswa tidak
menyadari bahwa mereka adalah insan akademis yang dapat memberikan
pengaruh besar dalam perubahan menuju kemajuan bangsa.
Problematika Pemuda
Problematika pemuda yang terbentang di hadapan kita
sekarang sangatlah kompleks, mulai dari masalah pengangguran, krisis
eksistensi, krisis mental hingga masalah dekadensi moral. Budaya
permisif dan pragmatisme yang kian merebak membuat sebagian pemuda
terjebak dalam kehidupan serba instant, hedonis, dan terlepas dari
idealisme sehingga cenderung menjadi manusia yang anti sosial.
Adapun masalah lain yang turut menjadi pemicu terancamnya
posisi pemuda adalah lemahnya pengawasan orang tua, keluarga, serta
orang terdekat termasuk pula lemahnya pemahaman pemuda terhadap agama,
melanggar tatanan hukum yang berlaku, dan lain sebagainya mengakibatkan
pemuda banyak terjerumus dalam pusaran pergaulan yang mengantarkan
pemuda pada titik kehancuran. Fakta yang ada sekarang menjadi bukti hal
tersebut, misalnya dari beberapa hasil penelitian mengemukakan bahwa
seks bebas, penyalahgunaan narkoba, justru lebih banyak dilakukan oleh
pemuda. Hal ini menjadi tugas bersama berbagai elemen guna menyelamatkan
pemuda, sekaligus menyelamatkan bangsa dari krisis kepemudaan yang
berprestasi.
Seperangkat aturan saja tidaklah cukup untuk melindungi
pemuda dari berbagai kemungkinan terburuk, tanpa didukung oleh peran
pemerintah, masyarakat, swasta, dan lain sebagainya dalam implementasi
seperangkat regulasi. Untuk itu harus dicari solusi agar proses
pengembangan potensi pemuda bukan hanya terbentuk dalam rencana semata,
melainkan direalisai melalui mekanisme yang sudah diatur sedemikian
rupa. Salah satunya adalah organisai yang memang merupakan salah satu
wadah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki pemuda, sebab organisasi
merupakan sarana paling efektif untuk menginisiasi dan melakukan
perubahan tersebut.
Sebagai seorang pemuda menjadi kebanggan tersendiri bagi
saya lahir di hari “Sumpah pemuda” 28 Oktober 1990 silam. Terlahir di
hari “Sumpah pemuda” memberi saya motifasi luar biasa untuk memberi
kontribusi besar dalam pembinaan pemuda dan ini saatnya bekerja untuk
Indonesia menuju kemajuan bangsa yang lebih baik. Dengan melihat
degradasi moral dikalangan pemuda Indonesia saat ini membuat saya
berperan aktif dalam pembinaan moral dikalangan pemuda/pelajar Makassar.
Melalui proses mentoring dengan pendekatan nilai-nilai rohani dalam
penggabungan tiga aspek kecerdasan manusia (IQ, SQ, EQ). Semoga ini
menjadi tahap awal dalam membentuk generasi mudah yang berguna bagi nusa
dan bangsa. MAJU PEMUDA INDONESIA UNTUK PERADABAN LEBIH BAIK!
Sumber : http://ariesulistya.wordpress.com/2012/04/07/pentingnya-peran-pemuda-dan-mahasiswa-terhadap-kemajuan-bangsa/
0 komentar:
Posting Komentar